Berapa Uang Saku yang Harus Disiapkan untuk Ibadah Haji? Ini Rinciannya!

Uang saku haji – Melaksanakan ibadah haji adalah impian setiap muslim di seluruh dunia. Selain kesiapan spiritual dan fisik, hal yang tak kalah penting untuk dipersiapkan adalah bekal finansial selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Banyak calon jamaah haji yang bertanya-tanya, “Berapa uang saku yang sebaiknya dibawa saat berhaji?” Pertanyaan ini sangat wajar mengingat kondisi dan harga kebutuhan di Arab Saudi tentu berbeda dengan di Indonesia.

Perencanaan keuangan selama haji harus matang agar jamaah bisa fokus beribadah tanpa khawatir kekurangan uang. Mulai dari kebutuhan wajib seperti dam, hingga kebutuhan pribadi seperti makanan, oleh-oleh, dan sedekah, semuanya perlu diperhitungkan dengan baik. Nah, artikel ini akan membahas secara rinci dan praktis perkiraan uang saku yang ideal untuk jamaah haji, berdasarkan informasi dari video informatif yang membahas hal ini secara lengkap.

Uang Saku Awal yang Disiapkan Pemerintah

Pemerintah Indonesia biasanya memberikan uang saku atau bekal kepada setiap jamaah haji. Pada tahun 2025, jumlah yang diberikan adalah sebesar 750 riyal, atau sekitar Rp3.000.000. Uang ini merupakan bekal awal yang diberikan kepada jamaah setibanya di Arab Saudi.

Namun, apakah jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan selama berhaji? Tentu saja, tergantung dari gaya hidup dan kebutuhan masing-masing jamaah. Oleh karena itu, penting untuk memahami estimasi pengeluaran selama berada di tanah suci.

Rincian Pengeluaran Selama Berhaji

Berikut adalah beberapa pengeluaran utama yang perlu disiapkan selama ibadah haji:

  • Dam (denda bagi jamaah haji tamattu’): Sekitar 400 riyal (Rp1.800.000 – Rp2.000.000).
  • Obat-obatan pribadi: Disarankan membawa atau membeli dengan anggaran sekitar 100 riyal.
  • Kebutuhan makan dan minum: Harga makanan seperti pop mie, jus, pisang, buah-buahan, nasi Arab, dan kebab bervariasi, sehingga perlu alokasi dana sekitar 200–300 riyal.
  • Belanja dan sedekah: Menyisihkan dana untuk membeli Al-Qur’an, bersedekah, atau wakaf juga sangat dianjurkan. Estimasi sekitar 50–100 riyal.

Jika dijumlahkan, total pengeluaran dasar mencapai sekitar 750 riyal, dan ini belum termasuk oleh-oleh.

Uang Tambahan untuk Oleh-oleh

Banyak jamaah ingin membawa pulang oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Oleh karena itu, disarankan menyiapkan uang tambahan sekitar 500 riyal khusus untuk oleh-oleh. Produk populer yang sering dibeli antara lain air zam-zam, kurma, sajadah, dan parfum.

Saran Nominal Uang Saku Ideal

Berikut kisaran uang saku yang disarankan:

  • Minimal: Rp1.000.000 (sangat terbatas, hanya cukup untuk kebutuhan dasar).
  • Sedang: Rp5.000.000 (cukup untuk kebutuhan wajib dan sedikit oleh-oleh).
  • Ideal: Rp10.000.000 (nyaman untuk semua kebutuhan dan ibadah sunnah tambahan).

Jika Anda membawa uang lebih dari Rp100.000.000, Anda wajib melapor ke Bank Indonesia sesuai dengan peraturan keuangan internasional.

Tips Menukar Uang Sebelum Berangkat

Sebelum berangkat ke Tanah Suci, sangat disarankan untuk menukar 70% dari uang saku Anda ke dalam mata uang riyal. Ini akan mempermudah transaksi selama di Arab Saudi dan menghindari selisih kurs yang tinggi.

Fokus pada Ibadah, Bukan Belanja

Terakhir, yang paling penting dari semua ini adalah niat dan tujuan utama berhaji adalah untuk beribadah. Jika merasa uang yang dibawa terasa kurang, jangan khawatir—Allah akan mencukupkan rezeki bagi para tamu-Nya. Perbanyak sedekah dan amal sholeh selama berada di Tanah Haram, karena ini adalah investasi akhirat yang nilainya tak ternilai.


Dengan perencanaan keuangan yang tepat, ibadah haji bisa dijalani dengan tenang dan penuh kekhusyukan. Semoga informasi ini membantu Anda mempersiapkan perjalanan spiritual yang penuh berkah.

Tagged with:
HajiUang Saku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sepertinya Artikel Berikut Menarik
Presiden Prabowo Subianto Teken Keppres Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025: Ini Rincian dan Manfaatnya

Presiden Prabowo Subianto Teken Keppres Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025: Ini Rincian dan Manfaatnya

Kemenag Wajibkan BPJS Kesehatan Aktif untuk Jemaah Haji 2025: Simak Aturan Terbaru!

Kemenag Wajibkan BPJS Kesehatan Aktif untuk Jemaah Haji 2025: Simak Aturan Terbaru!

Menteri Agama Nasaruddin Umar Dorong Peningkatan Koordinasi untuk Persiapan Haji 1446 H/2025 M

Menteri Agama Nasaruddin Umar Dorong Peningkatan Koordinasi untuk Persiapan Haji 1446 H/2025 M