Deepseek dilarang di beberapa negara, salah satu platform kecerdasan buatan (AI) asal China yang sedang naik daun, kini menghadapi tantangan besar. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Korea Selatan telah melarang penggunaan teknologi ini, terutama karena alasan keamanan. Larangan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan AI buatan China di pasar global.
Australia menjadi salah satu negara yang mengambil langkah tegas terhadap Deepseek. Pemerintah Australia telah mengeluarkan larangan penggunaan teknologi ini di semua perangkat pemerintah. Menurut otoritas setempat, Deepseek dianggap berpotensi menimbulkan risiko keamanan yang serius.
Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia memberikan instruksi kepada semua entitas pemerintah untuk tidak menggunakan atau memasang produk, aplikasi, dan layanan web Deepseek. “Semua entitas pemerintah wajib mencegah penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web Deepseek. Jika ditemukan, mereka harus menghapus semua contoh produk tersebut dari sistem dan perangkat pemerintah Australia,” jelas pernyataan resmi tersebut.
Tidak hanya Australia, Korea Selatan juga mengambil langkah serupa dengan melarang sementara penggunaan Deepseek. Pada Selasa, 4 Februari, pemerintah Korea Selatan mengeluarkan pemberitahuan resmi yang meminta kementerian dan lembaga negara untuk berhati-hati dalam menggunakan layanan AI seperti Deepseek dan ChatGPT di lingkungan kerja.
Bahkan, perusahaan energi hidro dan nuklir yang dikelola negara telah memblokir penggunaan layanan AI, termasuk Deepseek, sejak awal bulan ini. Perusahaan swasta seperti Kakao Corp, raksasa teknologi Korea Selatan, juga meminta karyawannya untuk menahan diri menggunakan Deepseek karena masalah keamanan.
Di Amerika Serikat, pemerintah sedang mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk melarang penggunaan Deepseek. Jika RUU ini disetujui, pelanggar bisa dikenai sanksi berat, mulai dari denda hingga ancaman penjara.
RUU ini diajukan oleh Senator Partai Republik Josh Hawley dan bertujuan untuk melarang warga Amerika Serikat membantu pengembangan kemampuan AI di China. Undang-undang yang diusulkan ini juga akan mencegah impor “teknologi atau kekayaan intelektual” yang dikembangkan di China. Pelanggar bisa dihukum hingga 20 tahun penjara dan didenda hingga US 1 juta untukindividu atau US 100 juta untuk bisnis.
Meskipun RUU tersebut tidak secara spesifik menyebutkan Deepseek, langkah ini diambil hanya seminggu setelah chatbot asal China ini menjadi aplikasi AI paling populer di Amerika Serikat. Popularitas Deepseek bahkan menyebabkan saham-saham teknologi AS mengalami penurunan.
Kepopuleran Deepseek tidak lepas dari kekhawatiran global terkait keamanan, privasi, dan etika. Salah satu isu yang mencuat adalah ketidakmampuan Deepseek untuk menjawab pertanyaan tentang topik-topik sensitif bagi Partai Komunis China. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa teknologi ini mungkin digunakan untuk kepentingan politik tertentu.
Larangan dari tiga negara ini mengikuti langkah serupa yang sudah diambil oleh Italia dan Taiwan. Negara-negara lain di Eropa dan belahan dunia lainnya juga sedang mengawasi dengan ketat perkembangan perusahaan AI asal China ini.
Larangan dari beberapa negara besar ini tentu menjadi pukulan berat bagi Deepseek. Meskipun teknologi ini sempat menjadi yang terpopuler di Amerika Serikat, isu keamanan dan privasi telah mengubah persepsi global terhadapnya. Apakah Deepseek bisa bertahan di tengah tekanan global? Ataukah larangan ini akan menjadi awal dari penurunan popularitasnya?
Yang pasti, langkah-langkah ini menunjukkan betapa seriusnya negara-negara dalam menjaga keamanan data dan privasi warganya. Di sisi lain, ini juga menjadi tantangan besar bagi China untuk membuktikan bahwa teknologi AI-nya aman dan dapat dipercaya.
Larangan penggunaan Deepseek oleh Amerika Serikat, Australia, dan Korea Selatan menandai babak baru dalam persaingan global di bidang kecerdasan buatan. Isu keamanan, privasi, dan etika menjadi alasan utama di balik keputusan ini. Sementara Deepseek sempat menjadi aplikasi AI paling populer, masa depannya kini dipertanyakan. Negara-negara lain di dunia juga terus memantau perkembangan ini, menunjukkan bahwa keamanan teknologi AI akan selalu menjadi prioritas utama.
Itulah mengapa deepseek dilarang di beberapa negara besar. Apakah pemerintah Indonesia akan mengikuti langkah-langkah negara tersebut? Simak terus anekailmu.my.id dan farazinux.com agar anda selalu mendapatkan update informasi terbarunya.