Kisah Nabi Nuh: Utusan Allah yang Menyelamatkan Umatnya dari Banjir Besar

Kisah Nabi Nuh: Utusan Allah yang Menyelamatkan Umatnya dari Banjir Besar

Serial Kisah Nabi kali ini akan membahas Nabi Nuh AS. Seorang nabi Ulul Azmi yang berusaha mengimankan ummatnya selama lebih dari 950 tahun.

Nabi Nuh, dikenal juga sebagai Noah dalam agama-agama Samawi, merupakan salah satu nabi dan rasul penting dalam sejarah manusia. Kisah beliau dikisahkan dalam berbagai kitab suci, termasuk Al-Qur’an, Injil, dan Taurat, dan menjadi teladan keteguhan iman, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Kehidupan Awal dan Misi Nabi Nuh

Nabi Nuh dilahirkan di tengah masyarakat yang menyembah berhala dan jauh dari ajaran Allah SWT. Beliau diutus Allah SWT sebagai nabi dan rasul pertama untuk mengajak kaumnya kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan kesyirikan.

Dakwah Nabi Nuh penuh dengan tantangan dan rintangan, namun beliau tidak pernah menyerah dan senantiasa menyampaikan pesan Allah SWT dengan penuh kesabaran dan kelembutan.

Dakwah Nabi Nuh dan Penolakan Kaumnya

Nabi Nuh menyampaikan dakwahnya selama 950 tahun, namun hanya sedikit orang yang beriman kepadanya. Kaumnya menolak ajaran Nabi Nuh dan malah mengejek dan menghinanya. Mereka menganggap Nabi Nuh sebagai orang yang gila dan tidak percaya dengan azab Allah SWT.

Mengenai usia Nabi Nuh bersama dengan kaumnya dalam Al Qur’an disebutkan :

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ

Artinya : Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim. (Al-‘Ankabūt [29]:14)

Allah SWT mengabadikan kisah perjuangan Nabi Nuh AS dalam berdakwah mengajak kaumnya untuk beriman dalam Al Qur’an surat Nuh :

قَالَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَارًاۙ

Artinya : Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, (Nūḥ [71]:5)

فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَاۤءِيْٓ اِلَّا فِرَارًا

Artinya : tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, melainkan mereka (makin) lari (dari kebenaran). (Nūḥ [71]:6)

وَاِنِّيْ كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوْٓا اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَاَصَرُّوْا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًاۚ

Artinya : Sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya). Mereka pun tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri. (Nūḥ [71]:7)

Perintah Membangun Kapal dan Banjir Besar

Melihat keengganan kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun sebuah kapal besar. Kapal ini akan menjadi tempat berlindung bagi Nabi Nuh, keluarga, dan pengikutnya yang beriman dari azab banjir besar yang akan menimpa kaumnya.

Perintah membangun kapal ini disambut dengan cemoohan dan keraguan oleh kaum Nabi Nuh. Mereka tidak percaya bahwa banjir besar akan terjadi dan menganggap Nabi Nuh sebagai orang yang bodoh. Namun, Nabi Nuh tetap teguh dengan perintah Allah SWT dan terus membangun kapal bersama para pengikutnya.

Setelah kapal selesai dibangun, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk memasukkan ke dalam kapal sepasang dari setiap hewan di bumi, beserta keluarganya. Nabi Nuh pun menaati perintah Allah SWT dan memasukkan semua hewan ke dalam kapal.

Ketika semua sudah siap, hujan deras turun tanpa henti selama berhari-hari. Air bah semakin tinggi dan menenggelamkan seluruh daratan. Kaum Nabi Nuh yang tidak beriman terjebak dalam banjir dan binasa. Hanya Nabi Nuh, keluarga, dan pengikutnya yang selamat di dalam kapal.

Kisah Nabi Nuh

Kapal Mendarat dan Awal Peradaban Baru

Setelah banjir surut, kapal Nabi Nuh mendarat di sebuah gunung. Nabi Nuh dan pengikutnya keluar dari kapal dan memulai kehidupan baru di bumi yang telah dibersihkan dari orang-orang yang tidak beriman.

Nabi Nuh terus menyebarkan ajaran Allah SWT kepada keturunannya dan membangun kembali peradaban manusia. Beliau menjadi teladan bagi umat manusia tentang keteguhan iman, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Hikmah dari Kisah Nabi Nuh

Kisah Nabi Nuh mengandung banyak hikmah penting bagi umat manusia, di antaranya:

  • Pentingnya Beriman Kepada Allah SWT: Nabi Nuh mengajarkan kita untuk selalu beriman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya.
  • Kesabaran dan Keteguhan Iman: Nabi Nuh merupakan contoh teladan kesabaran dan keteguhan iman. Beliau tidak pernah menyerah dalam menyampaikan dakwahnya, meskipun ditolak dan dicemooh oleh kaumnya.
  • Ketaatan kepada Allah SWT: Nabi Nuh selalu taat kepada perintah Allah SWT, bahkan ketika perintah tersebut tampak sulit dan tidak masuk akal.
  • Peringatan akan Azab Allah SWT: Kisah Nabi Nuh menjadi pengingat bagi umat manusia bahwa Allah SWT memiliki kuasa atas segala sesuatu dan Dia akan memberikan azab kepada orang-orang yang tidak beriman dan berbuat kerusakan di bumi.
  • Harapan akan Kehidupan yang Lebih Baik: Kisah Nabi Nuh juga memberikan harapan bagi umat manusia bahwa setelah azab Allah SWT, pasti akan ada kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan taat kepada-Nya.

Nabi Nuh adalah nabi dan rasul yang sangat penting dalam sejarah manusia. Kisah beliau menjadi teladan bagi umat manusia tentang keteguhan iman, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Hikmah dari kisah Nabi Nuh dapat menjadi panduan bagi kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan penuh dengan rahmat Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like