Menjelang bulan suci Ramadhan, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), Alhafiz Kurniawan, mengungkapkan 4 hal penting sebagai persiapan yang harus diperbaiki agar ibadah Ramadhan kita lebih bermakna.
Hal ini berdasarkan kajian dari kitab At-Targhib wat Tarhib karya Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri dan hadits riwayat At-Thabarani. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Menurut Alhafiz Kurniawan, durhaka kepada orang tua termasuk salah satu amalan yang dapat menghalangi diterimanya ibadah, baik wajib maupun sunnah. Rasulullah SAW dalam hadits riwayat At-Thabarani bersabda, “Ada tiga orang yang tidak diterima ibadah wajib dan ibadah sunnahnya, yaitu orang yang durhaka kepada orang tua…” (HR. At-Thabarani).
Cara Memperbaikinya:
Mengungkit pemberian atau tidak ikhlas dalam berbagi juga termasuk perilaku yang dapat mengurangi pahala ibadah. Rasulullah SAW menyebutkan, “…orang yang mengungkit pemberiannya…” sebagai salah satu dari tiga orang yang ibadahnya tidak diterima.
Cara Memperbaikinya:
Mendustakan takdir atau tidak ridha dengan ketetapan Allah SWT juga termasuk hal yang perlu diperbaiki. Rasulullah SAW menyebutkan, “…orang yang mendustakan takdir.” sebagai penghalang diterimanya amal ibadah.
Cara Memperbaikinya:
Selain tiga hal di atas, Alhafiz Kurniawan juga mengingatkan tentang bahaya perilaku zalim, baik yang berkaitan dengan harta maupun kehormatan orang lain. Zalim menjadi penghalang besar diterimanya amal ibadah, terutama di bulan Ramadhan.
Cara Memperbaikinya:
Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Mari persiapkan diri dengan memperbaiki hubungan dengan orang tua, belajar ikhlas, menerima takdir, dan menghindari perilaku zalim. Dengan begitu, ibadah kita di bulan suci ini akan lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Demikianlah 4 persiapan kita menjelang Ramadhan untuk memperbaiki diri. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada keluarga dan teman-teman agar mereka juga bisa mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan lebih baik!